ACARA III
SUMBER BENIH
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.latar belakang
Sumber benih adalah suatu sumber (bisa berupa tempat, lokasi, pohon, tegakan) dimana benih itu diperoleh. Benih merupakan awal dari regenerasi suatu tegakan. Kualitas sumber benih merupakan atau menunjukan kualitas dari keadaan tegakan yang akan dihasilkan. Selain itu keadaan kondisi benih juga berpengaruh terhadap keadaan tegakan yang dihasilkan.
Sumber benih pada dasarnya terdiri atas kebun benih, tegakan benih, APB, baru kemudian hutan alam atau tegakan sembarang dan pohon biji sembarang. Asal sumber benih akan bepengaruh pada kualitas tegakan.
Syarat pohon yang dapat dijadikan sumber benih antara lain adalah pohon memiliki pohon bebas cabang yang tinggi, pohon yang memiliki biji yang banyak, pohon memiliki batang yang lurus (pohon yang sempurna).
1.2.Tujuan
Untuk mengetahui pohon atau tegakan yang dapat dijadikan sumber benih bagi perbanyakan tanaman hutan
BAB II.
TINJAUAN PUSATAKA
Yang dimaksud dengan sumber benih adalah suatu sumber ( bisa berupa tempat, lokasi, pohon, tegakan ) dimana benih tersebut diperoleh.
Macam- macam sumber benih :
1. Hutan alam atau tegakan sembarang dan pohon biji.
Sumber benih yang berasal dari hutan alam adalah untuk jenis-jenis yang tumbuh asli pada suatu tempat ( sebaran alam ). Biasanya benih diambil dari pohon-pohon biji. Tegakan sembarang artingya benih tersebut diambil dari tegakan. Sembarangan . jadi tegakan tersebut tidak direncanakan sebelumnya sebagai tegakan benih, karena pohon penyusun tegakan tersebut menghasilkan biji-biji yang cukup banyak, sehingga biji-biji tersebut dapat diambil dan kemudian diseleksi untuk kemudian dijadikan benih.
Pohon benih , berupa pohon yang meproduksi yang cukup banyak , bisas berupa pohon penyusun tegakan , pohon-pohon individu (di perkarangan dan di tepi jalan ) dan bisa juga pohon sebagai penyusun hutan baik hutan alam maupun hutan buatan. Umumnya pohon benih yang ditunjuk tersebut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pohon-pohon lain yang sama spesiesnya, namun kualitasnya lebih baik.
Kualitas yang dimaksud dapat berupa sifat yang nampak ( fenotif ), misalnya kelurusan batang,kerampingan tajuk, tidak adanya percabangan yang mengarpu. dll . Apabila benih diperoleh dari pohon biji yang berfenotif yang baik, maka benih yang dihasilkan oleh pohon benih tersebut mestinya lebih baik dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh tegakan sembarang.
2. Areal produksi benih
Areal produksi benih , dapat berupa hutan alam dan hutan buatan yang penting spesiesnya tertentu (spesies yang diingankan) , di situ dijumpai ada pohon –pohon penyusun tegakan/ hutan yang fenotifnya bagus-bagus, produksi buahnya banyak.
Dengan demikian ada beberapa kreteria APB :
o Areal yang cukup luas.
o Dijumpai jenis pohon induk yang kualitasnya baik.
o Jenisnya tertentu (sesuia dengan yang diinginkan )
o Produksi buahnya banyak.
o Kondisi tanahnya cukup baik.
o Kalau memungkinkan diketahui umurnya. (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda).
o Iklim sesuai yang ditandai oleh pertumbuhan tanaman yang bagus dan tanaman mau berbuah dan lain-lain.
Pada Areal produksi benih ini belum bisa dilihat sifat-sifat genetikanya dari benih yang dihasilkannya.
Areal produksi benih dapat dibeadakan dalam. :
Ø Daerah plus, artinya didaerah penghasil benih tersebut sebagian besar atau banyak dijumpai pohon-pohon biji yang bekualitas bagus (plus), baik tajuk maupun percabangan yang ramping dan batang yang lurus.
Ø Derah normal, bila daerah tersebut masih banyak dijumpai pohon-pohon biji (pertumbuhan baik tajuknya banyak yang lebar dan ramping ataupun sifat-sifat lain).
Ø Daerah minus, bila pada daerah tersebut sangat jarang dijumpai pohon biji yang kualitasnya bagus
Tegakan benih
Tegakan benih adalah merupakan perkembangan berikutnya dari APB, terutama APB yang berupa tegakan.
Pada tegakan benih telah diupayakan perlakuan untuk mengoptimalkan produktivitas benih yang dihasilakn ( baik dalam jumlah maupun kualitasnya).
Tegakan benih mempunyai ciri-ciri :
Ø Pohon sejenis dan hampir seragam.
Ø Luasnya cukup dan dekat dengan jalan.
Ø Kualitas pohonnya rata-rata baik.
Ø Kondisi tanah baik ( rata- landai, aerasi tanahnya baik dan subur)
Ø Pertumbuhan pohonnya baik.
Ø Iklimnya sesuai.
Ø Umurnya tidak terlalu tua dan terlalu mudah.
Ø Bila memungkinkan dapat diairi.
Ø Tidak ada gejala serangan hama dan penyakit pada pohon penyusun tagakan.
Sehubungan dengan umur pohon, perlu diketahui bahwa pohon induk tua biasanya menghasilkan buah yang kecil bahkan sering buah yang dihasilakan sudah kurang viabilitasnya.sedangkan pohon yang terlalu muda, buah umumnya besar-besar, namun sering ditemui vigoritas keturunannya baik.
3. Kebun benih.
Kebun benih keberadaannya sudah direncanakan sebelumnya dengan matang, jenisnya tertentu ( sesuai dengan jenis yang dikehendaki), umurnya sama, benihnya berasal dari pohon induk yang diketahui sifatnya (melalui berbagai jenis uji genetika) sehingga sudah diketahui sifat-sifat genetikanya.
Persyaratan lokasi kebun benih:
Ø Lokasinya mudah dijangkau, datar landai.
Ø Ada jalan angkutan.
Ø Luasnya cukup ( meliputi luas efektif untuk kebun benih dan untuk jalur isolasi).
Ø Iklminya sesuai dengan persyaratan jenis yang ditanam.
Ø Lahann subur dan cocok untuk spesies tersebut.
Ø Ketinggian tempatnya sesui dengan yang dituntut oleh jenis tersebut.
Ø Bila memungkinkan bisa diairi.
Ø Terhindar dari ganguan (hewan , manusia, H/P)
Ø Jauh dari kemungkian terkena bencana alam.
Persyaratan manajemen pengolaan kebun benih :
· Harus ditangani oleh orang yang ahli pemulian pohon.
· Pertamanan uji mengguanakan metode dan rancangan yang tepat dan benar.
· Administrasi dan sistem pengarsipan yang baik, sehingga dapat diikuti dari waktu ke waktu.
· Pengawasannya ketat dan dijaga jangan sampai terjadi cross polination dengan pohon diluar kebun benih.
· Dilengkapi sarana dan prasarana yang lengakap.
BAB III.
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum tentang sumber benih ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2004 bertempat di Taman Hutan Raya Rajolelo.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan : Pohon dan tegakan hutan di TAHURA.
Alat : D-tape, haga meter.
3.3 Cara Kerja
1. Setiap kelompok membuat plot (ukuran 10 X10 m) , kemudian petakan tegakan yang ada dalam plot dan proyeksikan tajuknya.
2. Mencatat jenis pohon yang ada dalam plot,ukur tinggi dan diameter serta jenisnya.
3. Mencatat kondisi pohon/tegakan , sesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan untuk sumber benih seperti : berbunga, berbuah, bentuk/kondisi tajuk,percabangan.
4. Membuat profil tegakannya (struktur tegakan) pada salah satu sisi plot.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
No | Nama Jenis | Tinggi (cm | Diameter (cm) | Bunga / tidak | Buah / tidak | Bentuk tajuk | percabangan |
1 | Gnetum gnomoides b | 9.5 | 15.9 | Tidak | Bunga | Banyak | simpodial |
2 | Cinnamomum sp | 20 | 18.5 | Bunga | Tidak | Banyak | Monopodial |
3 | Gnetum sp | 9 | 14.2 | Tidak | Tidak | Banyak | Monopodial |
4 | Pinang | 14 | 15.6 | Bunga | Bunga | sedikit | Simpodial |
5 | Gnetum sp | 7 | 13.6 | Tidak | Tidak | Banyak | Monopodial |
6 | Gnetum sp | 8 | 10.3 | Tidak | Tidak | Banyak | Monopodial |
7 | Artocarpus integra | 10 | 11.7 | Tidak | Tidak | Sedikit | Simpodial |
8 | Casia seamea | 15 | 31.2 | Tidak | Tidak | Banyak | Monopodial |
9 | Cinnamomum sp | 22.5 | 74.3 | Bunga | Bunga | Banyak | Monopodial |
10 | Durio zibethinus | 12 | 12.1 | Tidak | Tidak | Banyak | Monopodial |
11 | Pinag | 12 | 14 | Bunga | Bunga | Sedikit | Simpodial |
12 | Gnetum sp | 9 | 12.1 | Tidak | Tidak | Banyak | Simpodial |
13 | Casia seamea | 6 | 13.31 | Tidak | Tidak | Sedikit | Simpodial |
14 | Gnetum sp | 4 | 8.5 | Tidak | Tidak | sedikit | monopodial |
15 | Casia seamea | 8 | 7 | Tidak | Tidak | Banyak | simpodial |
Kondisi pohon
- Batang bagus, lurus, tinggi dan percabangannya simpodial, tajuk banyak
- Batang jelek, tinggi sedang dan percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus,tinggi dan percabangan sedikit monopodial, tajuk banyak
- Batang lurus, bagus, tinggi, percabangan simpodial, tajuk sedikit
- Batang lurus, bagus rendah, percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan simpodial, tajuk sedikit
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan monopodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan simpodial, tajuk sedikit
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan simpodial, tajuk banyak
- Batang bagus, lurus, agak rendah, percabangan simpodial, tajuk sedikit
- Batang bagus, lurus, rendah, percabangan monopodial, tajuk sedikit
- Batang bagus, lurus, tinggi, percabangan simpodial, tajuk banyak
Proyeksi tajuk
|
Profil tajuk
|
4.2. Pembahasan
Dari kegiatan yang telah dilakukan, pengamatan pada tegakan dan analisa data, maka diketahui pada plot 10 x10 yang dibuat terdapat 15 pohon. Pohon yang memiliki kondisi fisik yang terbaik adalah pohon nomor 9 yaitu Cinnamomum sp dengan tinggi 22.5 meter, diameter 74.3 cm, tajuk membulat dan percabangan monopodial. Pohon ini juga bersifat dominan. Dengan kondisi fisiknya yang sangat tinggi maka pohon ini mandapatkan cahaya matahari yang lebih banyak dari pohon yang lain disekitarnya. Kondisi yang lainnya antara lain batangnnya lurus, bagus,tinggi dan percabangannya sedikit.
Pada pohon yang lain bukan tidak cocok dijadikan sumber benih, tetapi keadaannya yang kurang baik pada bagian tertentu pohon, sehingga diragukan akan menurunkan sifat genetisnnya pada keturunan selanjutnya. Keadaan ini mencakup batang yang jelek, bengkok, rendah dan percabangannya banyak.
Untuk permudaan hutan diperlukan sumber benih yang berkualitas baik sehingga akan didapatkan regenerasi yang berkualitas baik pula. Pohon sumber benih yang ada hendaknya dijaga agar dapat regenerasi pohon berkualitas akan berlangsung secara kontinu.
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, maka dapat dimpulkan bahwa :
1. Ciri-ciri pohon yang dapat dijadikan sumber benih adalah pohon dengan tinggi total yang tinggi, diameter besar, tinggi bebas cabang yang tinggi, batang lurus lurus dan percabangan sedikit.
2. Pohon sumber benih biasanya bersifat dominan.
3. Pertumbuhan pohon dominan sangat bagus
5.2. Saran
Perlu dilakukan kegiatan perawatan terhadap pohon sumber benih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar